Thursday, August 6, 2015
6 Oktober 1981: Presiden Mesir Anwar Sadat Tewas Terbunuh
tipsandtricktwitter- Pada 31 tahun yang lalu, masyarakat internasional terhenyak dengan peristiwa pembunuhan atas Presiden Mesir, Anwar Sadat, oleh tentara pengikut kaum fundamentalis. Dia dikenal sebagai pemimpin pertama Arab yang memelopori perdamaian dengan Israel. Menurut The History Channel, pembunuhan itu berlangsung dalam suatu parade militer di ibukota Mesir, Kairo. Bersama para petinggi lain Mesir, termasuk Wakil Presiden Hosni Mubarak, dan sejumlah diplomat asing, Sadat saat itu sedang mengikuti upacara parade peringatan kemenangan pasukan Mesir atas Israel di Terusan Suez dalam Perang 1973. Dua granat meledak ketika Sadat sedang menyaksikan defile pasukan Angkatan Udara Mesir. Para penyerang kemudian memberondongkan peluru dengan senapan serbu ke segala arah. Sadat diangkut dengan helikopter ke rumah sakit militer, tapi kemudian menghembuskan nafas terakhir dua jam kemudian. Sebelas orang lainnya tewas, termasuk duta besar Kuba, jenderal asal Oman, dan uskup Gereja Ortodoks Koptik. Sebanyak 28 tetamu luka-luka, termasuk Wapres Mubarak, Menteri Pertahanan Irlandia James Tully, dan empat perwira militer Amerika. Sadat merupakan pemimpin yang kontroversial. Memimpin Mesir sejak 15 Oktober 1970 hingga akhir hayat, Sadat sempat dielu-elukan sebagai pahlawan di Dunia Arab setelah membawa kemenangan bagi Mesir dalam perang melawan Israel pada 1973. Di perang itu, Mesir berhasil menguasai kembali sebagian wilayah yang direbut Israel selama “Pertempuran Enam Hari” pada 1967. Namun, Sadat secara tidak terduga mengunjungi Yerusalem pada 1977 untuk terlibat perundingan dengan pemerintah Israel. Padahal semasa itu, bersama negara-negara Arab lain, Mesir bermusuhan dengan Israel dan beberapa kali terlibat Perang Besar. Dua tahun kemudian, Sadat mencapai kesepakatan damai dengan Israel, yang diwakili oleh Perdana Menteri Menachem Begin. Disponsori Presiden AS, Jimmy Carter, Sadat dan Begin menandatangani perjanjian damai di Washington DC pada 26 Maret 1979. Inisiatif Sadat dan Begin ini membuat mereka dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian Dunia pada setahun sebelumnya, 1978. Namun, langkah Sadat ini mengundang kecaman dari sesama negara Arab saat itu, karena tidak kompak dalam memerangi Zionis Israel di Timur Tengah. Kesepakatan damai Sadat dengan Israel itu menjadi motif pembunuhan atas dirinya. Dipimpin Letnan Khalid Islambouli, yang akhirnya dieksekusi mati pada 1982, tim pembunuh beraksi setelah muncul seruan untuk menghabisi Sadat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment