Tak banyak yang tahu Indonesia punya harta karun tanah jarang yang didapat dari monazite, atau mineral ikutan yang biasanya merupakan limbah dari penambangan pasir timah. Harta karun ini punya nilai yang sangat tinggi. Berikut penampakannya.
Monazite terdiri dari beberapa elemen. Beberapa di antaranya adalah tanah jarang atau rare earth, juga elemen seperti uranium dan thorium untuk reaktor nuklir. Nah, tanah jarang adalah mineral yang bisa diproses menjadi komponen elektronik salah satunya untuk TV LCD, magnet, dan komponen otomotif atau pesawat ulang alik berteknologi tinggi.
Saat ini, BUMN PT Timah bekerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) untuk mengolah dan memurnikan pasir monazite tersebut. Batan akan mengambil elemen yang mengandung radioaktif, uranium dan thorium. Sementara PT Timah membutuhkan rare earth untuk industri.
Dari gambar yang didapat detikFinance, Selasa (7/7/2015), Pasir monazite sendiri bentuknya seperti pasir pada umumnya, warnanya keemasan, ada juga yang bentuknya masih seperti batu gelondongan. Pasir-pasir dan batu tersebut yang nantinya diolah menjadi elemen-elemen mineral bernilai tinggi.
Direktur Utama PT Timah, Sukrisno pernah menyebut, harga dari tanah jarang bisa mencapai 10 kali lipat dari harga timah.
"Harganya itu katanya 10 sampai 12 kali lebih mahal, dan dijualnya per kg," tuturnya kepada detikFinance beberapa waktu lalu.
Saat ini, pasokan mineral ikutan tersebut didominasi oleh China. Sebanyak 70% pasokan dari dunia dipasok dari Negeri Tirai Bambu, sejalan dengan produksi timah negaranya.
Sama dengan Indonesia. Indonesia yang merupakan produsen kedua terbesar dunia punya potensi besar memiliki harta karun ini.
(zul/ang)
No comments:
Post a Comment