Tuesday, August 4, 2015

Unik.....Keripik Ini Terbuat dari Jangkrik, Gimana Rasanya ya....??

Jangkrik, serangga yang aktif di malam hari ternyata memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Bukan hanya sebagai serangga tarung, jangkrik juga bisa diolah menjadi makanan. Di Bandung, jangkrik kini jadi salah satu bahan dasar pembuat keripik. Namanya keripik jangkrik Karira. 



"Kenapa jangkrik karena serangga ini memiliki kandungan protein dan antioksidan yang tinggi, selain itu serangga ini juga rendah lemak dan tentunya halal. Rasa yang gurih juga menjadi pertimbangan kenapa akhirnya kami memilih jangkrik," ujar Hedi Ardinia, pemilik usaha kripik jangkrik Karira, Kamis, 2 Juni 2015.

Keripik jangkring Karira ternyata bukan hanya beredar di Bandung. Tapi juga dijual di beberapa daerah seperti Padang, Lampung, Jakarta, dan di sekitar Pulau Jawa. Dalam sebulan, Hadi dan tiga orang pegawai Karira bisa memproduksi 1.000-2.000 kardus Karira yang siap diedarkan ke beberapa toko di sejumlah daerah. 

Selain bisa di temukan di beberapa outlet makanan yang tersebar di Bandung, pemesanan juga dapat dilakukan secara online. "Proses promosi juga masih kita lakukan sendiri dengan menawarkan produk atau dari mulut ke mulut," ujar Hedi. 

Hadi menjelaskan, usaha keripik jangkrik yang dia rintis sejak beberapa tahun ini, sempat mengalami perubahan nama. Awalnya, keripik jangkriknya dinamakan Stik Jangkrik 4n. Nama itu kemudian diubah menjadi Karira. Selain berganti nama, kemasan dan varian rasanya juga diperbarui.

Keripik jangkrik Karira dijual Rp 24 ribu per kardus. Tidak usah khawatir dengan bentuknya. Jangkrik yang dipakai sebelumnya telah ditumbuk menjadi tepung sehingga keripik ini menyerupai pangsit goreng dengan warna kecokelatan. "Dalam promosi kita langsung tunjukan bentuk bahwa sudah tidak tampak lagi bentuk jangkriknya, karena sudah dijadikan tepung," ujar Hadi. 

Jangkrik-jangkrik yang dipakai sebagai bahan pembuat kripik, Hedi dapat dari beberapa petani jangkrik di daerah sekitar rumah produksi. Ia berharap kelak usahanya bisa merambah ruang internasional dengan kualitas yang lebih baik lagi. "Harapan ke depan tentu ingin lebih baik, target bisa 10 ribu dus per bulan, bisa dijual hingga luar negeri dan bisa lebih diterima di masyarakat," ujar Hedi.

No comments:

Post a Comment