INILIAH GENERASI BAHAGIA ITU
Kami adalah generasi terakhir yang masih bermain di halaman rumah, lapangan bola dan di jalan-jalan. Kami berlari dan bersembunyi penuh canda-tawa dan persahabatan. Main Galasin, Yoyo, Petak Umpet, Boy-boy an, Beteng, Lompat tali, Masak-masakan pakai seng, Ular naga. Generasi yang melalui peristiwa berak di celana, nyuri manga tetangga, mengejar layangan, bermain putren, balapan ban bekas, nonton karnaval 17 agustusan. Duduk semeja bermain Monopoli, Halma, Biji Sawo, Karet Gelang dan Ular Tangga dengan ceria.
Kami generasi yang ngantri di wartel dari jam 5 pagi, berkirim surat dan mencairkan resi di kantor pos ketika lebaran. Tiap sore kami menunggu cerita radio Brama Kumbara, berkirim salam lewat penyiar radio. Kamilah generasi yang SD nya merasakan papan tulis berwarna hitam, masih pakai pensil dan rautan yang ada kaca di salah satunya. Generasi yang meja sekolahnya penuh dengan coretan kejujuran kami melalui tulisan Tipe-X putih, generasi yang sering mencuri pandang teman sekolah yang kita naksir, kirim salam buat dia lewat temannya dan menyelipkan surat cinta di laci mejanya.
Kami adalah generasi yang merasakan awal mula teknologi gadget komunikasi seperti pager, Komputer Pentium jangkrik 486 dan betapa canggihnya Pentium 1 66Mhz. Kami generasi yang sangat bangga kalau memegang Disket kapasitas 1.44Mb dan paham sedikit perintah Dos dengan mengetik copy, del, md, dir/w/p. Kami adalah generasi yang memakai MIRC untuk chatting dan Searching memakai Yahoo. Generasi bahagia yang pertama mengenal Nintendo, Game Bot dengan menyewa pada bapak tua di pinggir lapangan dekat sekolah kami.
Generasi kamilah yang merekam lagu dari siaran radio ke pita kaset tape, yang menulis lirik dengan cara play-pause-rewind, generasi penikmat awal Walkman dan mengenal apa itu Laserdisc, VHS. Kamilah generasi layar tancap Misbar yang merupakan cikal bakal bioskop Twenty One.
Kami tumbuh diantara para legenda dunia Queen, Beatles, Rinto Harahap dan pelantun Isabella Amy Search. Tumbuh dengan ketrampilan bikin kemoceng, lampion kertas dan kincir angin bambu yang ditarik dengan tali. Kami generasi bersepatu Reebook, Warior dan rela nyeker berangkat sekolah tanpa sepatu kalau sedang hujan. Cupu tapi bukan Madesu.
Kami adalah generasi yang bebas, bebas bermotor tanpa helm, bebas dari sakit leher gegara kebanyakan melihat ponsel, bebas manjat tembok stadion, bebas manggil teman sekolah dengan nama bapaknya. Bebas bertanggung jawab.
Dan yang terpenting…..
Kami hafal Pancasila, Nyanyian Indonesia Raya, Teks proklamasi, Sumpah Pemuda, Nama-nama para Menteri dan Dasadharma Pramuka.
Kami juga memiliki presiden yang sama, Pak HARTO
Kami adalah generasi terakhir yang masih bermain di halaman rumah, lapangan bola dan di jalan-jalan. Kami berlari dan bersembunyi penuh canda-tawa dan persahabatan. Main Galasin, Yoyo, Petak Umpet, Boy-boy an, Beteng, Lompat tali, Masak-masakan pakai seng, Ular naga. Generasi yang melalui peristiwa berak di celana, nyuri manga tetangga, mengejar layangan, bermain putren, balapan ban bekas, nonton karnaval 17 agustusan. Duduk semeja bermain Monopoli, Halma, Biji Sawo, Karet Gelang dan Ular Tangga dengan ceria.
Kami generasi yang ngantri di wartel dari jam 5 pagi, berkirim surat dan mencairkan resi di kantor pos ketika lebaran. Tiap sore kami menunggu cerita radio Brama Kumbara, berkirim salam lewat penyiar radio. Kamilah generasi yang SD nya merasakan papan tulis berwarna hitam, masih pakai pensil dan rautan yang ada kaca di salah satunya. Generasi yang meja sekolahnya penuh dengan coretan kejujuran kami melalui tulisan Tipe-X putih, generasi yang sering mencuri pandang teman sekolah yang kita naksir, kirim salam buat dia lewat temannya dan menyelipkan surat cinta di laci mejanya.
Kami adalah generasi yang merasakan awal mula teknologi gadget komunikasi seperti pager, Komputer Pentium jangkrik 486 dan betapa canggihnya Pentium 1 66Mhz. Kami generasi yang sangat bangga kalau memegang Disket kapasitas 1.44Mb dan paham sedikit perintah Dos dengan mengetik copy, del, md, dir/w/p. Kami adalah generasi yang memakai MIRC untuk chatting dan Searching memakai Yahoo. Generasi bahagia yang pertama mengenal Nintendo, Game Bot dengan menyewa pada bapak tua di pinggir lapangan dekat sekolah kami.
Generasi kamilah yang merekam lagu dari siaran radio ke pita kaset tape, yang menulis lirik dengan cara play-pause-rewind, generasi penikmat awal Walkman dan mengenal apa itu Laserdisc, VHS. Kamilah generasi layar tancap Misbar yang merupakan cikal bakal bioskop Twenty One.
Kami tumbuh diantara para legenda dunia Queen, Beatles, Rinto Harahap dan pelantun Isabella Amy Search. Tumbuh dengan ketrampilan bikin kemoceng, lampion kertas dan kincir angin bambu yang ditarik dengan tali. Kami generasi bersepatu Reebook, Warior dan rela nyeker berangkat sekolah tanpa sepatu kalau sedang hujan. Cupu tapi bukan Madesu.
Kami adalah generasi yang bebas, bebas bermotor tanpa helm, bebas dari sakit leher gegara kebanyakan melihat ponsel, bebas manjat tembok stadion, bebas manggil teman sekolah dengan nama bapaknya. Bebas bertanggung jawab.
Dan yang terpenting…..
Kami hafal Pancasila, Nyanyian Indonesia Raya, Teks proklamasi, Sumpah Pemuda, Nama-nama para Menteri dan Dasadharma Pramuka.
Kami juga memiliki presiden yang sama, Pak HARTO
Biar ente-ente semakin senyum simpul ya mas, mba, bro, sis
Awas jangan sampai berkaca-kaca ya
Awas jangan sampai berkaca-kaca ya
(Sumber)
haha bener sob, sebagai besar ane ngalamin.. penghapus pake karet gelang juga ngalamin ane, itu yang huruf N di yosan ane juga belum nemuin. ternyata gambar ank sd itu ada di dunia nyata ya, hahah
ReplyDelete