Presiden Federasi Sepakbola Italia (FIGC) Carlo Tavecchio menyebut bahwa kompetisi level teratas negeri itu, Serie A, seperti Titanic yang mengarah ke kehancuran. Ia juga menyebut cuma ada lima klub Serie A yang saat ini dapat dikategorikan sehat secara ekonomi.
Bercermin dari kasus bangkrutnya Parma, Tavecchio mengatakan pihaknya sudah ancang-ancang untuk menerapkan kontrol finansial baru demi meminimalisir kemungkinan terulangnya kasus Parma. Apalagi kondisi keuangan klub-klub Serie A disebutnya tidak bagus.
"Tahun ini kami sudah membaca seluruh neraca keuangan dan ada klub-klub yang kesulitan bahkan di kota-kota besar," kata Tavecchio kepada La Gazzetta dello Sport dan dikutip Football Italia.
"Kami sudah memberi peringatan kepada mereka bahwa sedari musim depan sejumlah tolok ukur harus dihormati atau mereka akan out. Bahkan kalau peraturan itu sudah diberlakukan musim panas ini, cuma lima klub yang akan terdaftar di Serie A untuk musim depan."
"Dengan keadaan saat ini, arahnya menuju seperti Titanic. Kami tak bisa membiarkan terulangnya kejadian serupa seperti Parma. Kami tidak bisa mengatasi masalah ini dengan instan, tapi dengan rencana lima tahun kami bisa menyembuhkan sepakbola Italia dan menyelamatkannya dari kebangkrutan," bebernya.
Tavecchio juga menuturkan rencananya untuk mengatur ulang sistem liga Italia. Menurutnya sistem yang ada saat ini merupakan pemborosan.
"Kompetisi profesional perlu ditelaah, tak ada gunanya punya tiga level liga ketika dua saja sudah cukup--liga elit dan liga lainnya yang berisikan gabungan Serie B dan Lega Pro, dengan kompetisi terakhir itu punya misi untuk pemain-pemain muda," ucapnya.
"Tetapi apa Anda pikir ini akan mudah? Sudah akan luar biasa untuk memotong jadi 18 tim saja di masing-masing Serie A dan B, dengan dua kelompok berisikan 18 tim di Lega Pro, dengan jumlah keseluruhan 72 tim," kata Tavecchio.
(krs/rin)
No comments:
Post a Comment