Sebuah keluarga di China menjalani kehidupan yang unik. Mereka tinggal di pinggiran Zhuangzi, sebuah desa terpencil di lereng sebuah pegunungan di wilayah Luanchuan, Provinsi Henan.
Dikutip Dream dari Tencent News, Selasa 9 Desember 2014, keluarga itu terdiri dari sepasang suami istri, Li Weicheng (66) dan istrinya yang berusia 58 tahun.
Keluarga ini sangat jarang melakukan kontak dengan masyarakat di luar. Hanya terowongan kecil dan sebuah telepon genggam saja yang menghubungkan mereka dengan dunia di luar wilayah itu.
Gambar di atas adalah terowongan yang digali oleh warga hampir lima dekade lalu. Terowongan ini merupakan akses utama bagi Li untuk keluar masuk wilayah terpencil itu.
“Pada waktu musim panas, air di terowongan kadang-kadang naik sampai paha kami. Kita perlu obor untuk melewatinya. Pada musim dingin, ketika banjir, kita harus memutar di sekitar pegunungan untuk keluar,” tutur Li.
Meski demikian, mereka mampu mencukupi segala kebutuhan hidup dengan beternak lebah, memelihara ayam, menanam sayuran, padi, dan mengumpulkan tumbuhan. Mereka juga memanfaatkan sumber air di belakang rumah untuk kebutuhan sehari-hari.
Sebenarnya, kata Li, penduduk desa telah mencoba membujuk mereka untuk pindah dari desa terpencil itu. Namun, “saya tidak pandai berhubungan dengan orang-orang atau melakukan bisnis. Meskipun hidup saya di sini agak sulit, saya sangat senang.”
Li menikahi istrinya, yang seorang janda, saat berusia 57 tahun. Sang istri memiliki seorang anak perempuan yang tinggal di kota, yang sesekali mengajak cucu mereka berkunjung ke wilayah terpencil ini.
Beberapa wilayah di dekat Desa Zhuangzi telah dikembangkan dan direnovasi dalam beberapa tahun terakhir. Li dan keluarganya termasuk warga yang menerima subsidi. Dana itu dia gunakan untuk membangun rumah berukuran 50 meter persegi di luar desa terpencil.
Sementara, penduduk desa lainnya telah pindah sekitar satu kilometer dari desa itu pada lima tahun yang lalu. Namun, Li memilih untuk tetap tinggal dan hidup di pengasingan itu. Kisah hidup keluarga Li belakangan menjadi pembicaraan pengguna internet di China. (Ism)
(sumber)
No comments:
Post a Comment