Wednesday, July 1, 2015

Temuan Pelajar Usia 13 Tahun Bakal Didanai oleh Intel

Seorang pelajar asal California, AS, memperoleh dana dari perusahaan teknologi Intel untuk membuat mesin cetak Braille.



Pihak Intel tidak mengungkap jumlah pasti yang akan diberikan kepada pelajar bernama Shubham Banerjee itu. Tapi menurut kantor berita Reuters nilainya 'beberapa ratus ribu dolar'.

Mengutip BBC, Banerjee yang kini berusia 13 tahun, menjadi terkenal setelah memamerkan prototipe mesin cetak Braille dalam bentuk Lego di Gedung Putih, ketika ia berusia 12 tahun.

Saat ini, memang hanya sebagian kecil penderita tunanetra menggunakan Braille. The Royal National Institute of Blind People (RNIB) memperkirakan hanya sekitar 4 persen anak dan remaja tunanetra di Inggris menggunakan Braille. Meski demikian, badan amal menyambut baik kabar tersebut.

"Kami menyambut baik investasi di bidang teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup sehari-hari bagi sejumlah penderita tunanetra," kata Clive Gardiner, kepala RNIB bidang membaca dan layanan digital.

"Kami salut dengan inisiatif entrepreneur muda yang brilian."

"Huruf Braille elektronik berpotensi besar, tapi tingginya biaya menjadi hambatan. Sejumlah inovasi baru untuk mesin cetak murah Braille seperti ini dapat mengubah pilihan membaca bagi sejumlah orang yang tidak dapat melihat."

"Kami menanti kabar kemajuan selanjutnya."

Sampai saat ini, perusahaan milik Banerjee yang bernama Braigo Labs mengandalkan biaya orang tuanya senilai 35 ribu dolar AS untuk memulai bisnis.

Banerjee berharap, nantinya ia bisa menjual model komersial dari temuannya ini dengan harga sekitar 350 dolar AS atau lima kali lebih murah dibanding mesin yang kini beredar di pasar. [ikh]


No comments:

Post a Comment