Perjuangan seorang ibu untuk melahirkan sang buah hati sering diibaratkan sebagai perjuangan hidup dan mati. Mungkin agak berlebihan, tetapi tidak bisa dipungkiri ada banyak risiko yang dihadapi para ibu selama proses persalinan.
Bayangkan saja, sejak bulan-bulan pertama kehamilan sang ibu sudah harus merasakan morning sickness atau mual muntah dan gampang pusing di pagi hari. Belum lagi jika ngidam makanan yang susah dicari, si ibu jugalah yang menanggung semuanya.
Kurang lebih 9 bulan kemudian, fase melahirkan pun tiba dan perjuangan hidup dan mati segera dimulai. Nyeri perut bagian bawah akan menjalar sampai ke belakang, disertai rasa ingin buang air besar yang disertai keluarnya lendir atau bahkan darah.
Masihkah kita menganggap ibu kita hanya sebagai beban seperti status salah seorang pengguna Facebook ini? Status Facebooknya bisa kalian lihat seperti di bawah ini:
Apakah jika telah dewasa kita tidak butuh sosok seorang ibu lagi? Apakah kamu yakin dengan kedewasaanmu itu bisa mengurus diri sendiri tanpa peran seorang ibu?
Marilah sayangi ibu kita, apalagi perjuangan seorang ibu untuk melahirkan kita itu adalah pertarungan nyawa. [HP – Sebarkanlah.com]
(sumber)
No comments:
Post a Comment