Wednesday, July 1, 2015

Hebat....Indonesia Sudah Mampu Buat Kontrol Senjata Jarak Jauh

Teknologi otomatisasi dan kontrol jarak jauh semakin berkembang di tengah masyarakat. Di kalangan militer, kendali jarak mulai digunakan untuk mengendalikan berbagai macam senjata tempur ketika berada di medan laga.



Indonesia juga telah mempunyai teknologi yang mampu membuat senjata tempur yang dipakai militer bisa dikendalikan lewat remote control yang disebut sebagai remote control weapon system (RCWS). PT Infoglobal jadi perusahaan asal Tanah Air yang mengaku telh mampu menyediakan alat kontrol jarak jauh bagi senjata tempur yang akan digunakan militer.

Mochammad Syafiruddin, Kepala Riset dan Programming Infoglobal menyebutkan bahwa teknologi kendali jarak jauh buatannya ini bisa membuat resiko jumlah korban dari personil di medan perang berkurang. Teknologi ini juga bisa diterapkan di berbagai model kendaraan taktis milik militer baik tank, panser ataupun helikopter.

"Teknologi ini bisa mengurangi resiko personil militer jadi korban serangan saat berperang. Secara konvensional harus ada personil yang mengendalikan senjata dengan kaliber berukuran besar di bagian atas tank atau panser yang rawan jadi target, teknologi ini bisa membuat mereka tetap mengendalikan senjatanya dari tempat yang lebih aman di dalam kendaraan tempur," ungkap pria yang disebut Afi tersebut.

Sistem kendali jarak jauh ini diklaim bisa membidik musuh yang telah dikunci sebagai target secara otomatis dengan sensor gerak. Jarak pandang sensor ini hingga sejauh 3 kilometer dengan kecepatan gerak target maksimal berkecepatan di atas 100 km/jam.

"Kalau buatan perusahaan asing, satu unit sistem kendali senjata ini dipasarin sekitar Rp 9 miliar, kalau kita pasarkan dengan relatif lebih murah. TNI sudah berkomitmen akan pasang produk kita di panser dan tank buatan Pindad, tujuannya agar kita bisa mandiri soal alat tempur,"  tambah Afi.

Afi memaparkan untuk mengaplikasi satu sistem kendali senjata jarak jauh buatan Infoglobal pada satu model kendaraan tempur memerlukan waktu sekitar 3-6 bulan. Waktu itu dibutuhkan untuk melakukan riset dan penyesuaian antara tipe senjata, kendaraan maupun antarmuka yang akan dipakaikan sistem kendali militer tersebut.

"Waktu riset sampai aplikasinya 3-6 bulan, itu berikut ujicoba dan produksi perangkat kita. Kalau pembuatan dengan sumber daya yang ada di perusahaan sekarang ini mampu membuat 10-20 unit RCWS dalam sebulan," papar Afi kepada tim Tekno Liputan6.com.

Rencananya, beberapa RCWS akan mulai diaplikasikan pada tank militer milik TNI pada tahun 2015. "Buat fase awal baru beberapa mungkin yang akan diujicoba langsung di fasilitas TNI. Kita harapkan ke depannya bisa dipakai di 1.000 kendaraan taktis TNI," tandas Afi.


No comments:

Post a Comment